andrew with miss HT

andrew with miss HT

my friend

my friend

Kamis, 23 Desember 2010

wah..INDONESIA Vs MALAYSIA

Pertandingan final Piala AFF (Asean Football Federation) antara Indonesia Vs Malaysia, yang akan digelar pada 26 dan 29 Desember mendatang, tak hanya melibatkan persaingan teknik keterampilan bermain bola. Namun juga melibatkan emosi, nasionalisme, gengsi dan harga diri.

Hal ini terjadi karena kedua ne­gara punya sejarah persaingan dan konflik di masa lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, hu­bu­ngan antara Malaysia dan In­do­nesia juga kerap diwarnai ma­salah, mulai dari TKI (Tenaga Kerja Indonesia), klaim sepihak Malaysia pada sejumlah aset bu­daya Indonesia hingga penang­kapan petugas Kelautan Indo­nesia oleh kepolisian Malaysia.

Insiden terakhir malah me­nyu­lut aksi demonstrasi, pembakaran bendera hingga permintaan pe­mutusan hubungan diplomatik. Jadi, bagaimana publik Indo­nesia menilai Malaysia?

Ber­da­sarkan survei yang dila­ku­kan LSI (Ling­karan Survei In­donesia), sebanyak 59,2 persen warga Indonesia menya­takan ke­­ti­daksukaannya ter­hadap negeri Jiran. Angka ini lebih tinggi diban­dingkan keti­dak­sukaan pub­lik terhadap negara lain seperti AS (46,4), Australia (35,5), Inggris (33,1), Prancis (31,7) dan Singa­pu­ra (25,9). Hanya 33,3 persen orang Indonesia yang menya­ta­kan suka atau cukup suka dengan Malaysia.

Menurut peneliti dari LSI Ar­dian Sopa, ada beberapa faktor yang menjadi penentu ket­i­dak­su­kaan publik Indonesia terhadap Malaysia. “Yang paling utama ada­lah persepsi terhadap nasib TKI di luar negeri. Semakin tinggi seseorang menilai TKI di­per­lakukan secara buruk di Ma­laysia, semakin tinggi pula ke­tidaksukaan pada Malaysia,” terang Ardian dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin

Ardian menambahkan, per­sep­si terhadap hubungan Indonesia-Malaysia juga terlihat dalam usa­ha pemerintah menyelesaikan ma­salah. “Selama ini publik me­nilai pemerintah kurang ber­sung­guh-sungguh menyele­sai­kan ma­salah hubungan luar ne­geri. Se­banyak 67,5 persen orang Indo­ne­sia mempersep­sikan hu­bungan dua negara bertetangga ini bu­ruk,” imbuh Adrian.

Tingkat kebanggaan orang Indonesia terhadap negaranya tercatat sangat tinggi, yaitu 92,1 persen. Angka ini jauh lebih ting­­gi dibandingkan dengan kebang­gan warga Ma­laysia terhadap ne­garanya yang hanya menembus 79,3 per­sen, berdasarkan survei World Va­lue Survey (WVS). In­donesia ung­g­ul atas Filipina (87,4), Si­nga­pura (86,6), Thai­land (89,9) dan hanya kalah dari Vietnam (96,4).

“Jika Indonesia memenangi Pi­ala AFF, rasa kebanggaan ter­hadap negara kemungkinan me­ningkat. Hubungan kedua ne­gara juga bisa membaik karena per­ma­salahan yang ada terlu­pakan oleh euforia. Kalaupun nan­tinya kalah, saya rasa tak banyak perubahan karena se­lama ini rasa ke­bang­gaan publik Indonesia selalu di atas 90 per­sen,” tukas Ardian.

Survei LSI pada Maret 2005 menunjukkan 95,5 persen orang bangga menjadi warga Indonesia. Angka ini sedikit turun dari April 2006 (93 persen) dan September 2007 (93,1 persen). Secara kese­luruhan, rasa kebanggaan ini re­latif kons­tan di atas angka 90 persen. Survei LSI menggunakan metode Multistage Random Sam­pling (MRS) dengan 1000 res­ponden dari seluruh wilayah In­donesia, dengan margin of error sekitar lima persen. 

udh deh..
jgn brantem2 ,aku jadi sedih kan
hehehe...

1 komentar: